purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dalam Sugiyono, (2016: 85). Alasan meggunakan teknik purposive sampling ini karena sesuai untuk digunakan untuk penelitian kuantitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi menurut Sugiyono, (2016: 85). 

Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu laki-laki dan perempuan yang sudah menikah, usia produktif yaitu 20-60 tahun. Metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu kuesioner (angket).

Menurut Sugiyono, (2016: 85) metode penetuan sampel jenuh atau total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. 

contoh Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah karyawan PT.Pertamina Training and Consulting yang beralamat Jl. Jampea No 1 Tanjung Priok yang berjumlah 80 karyawan di seluruh divisi, namun tidak termasuk direksi yang akan dijadikan sebagai responden penelitian ini. 

Definisi Purposive Sampling

Sampel ini adalah jenis sampel nonprobabilitas. Ini juga disebut sebagai sampel yang menghakimi atau ahli. Sampel purposive adalah subset populasi yang dipilih secara tidak acak dan biasanya lebih kecil yang dimaksudkan untuk mewakilinya secara logis.

Alasan menggunakan seluruh populasi menjadi sampel adalah dikarenakan mewakili seluruh populasi karena jika kurang dari 100 populasi, maka dijadikan sampel penelitian semuanya, oleh karena itu peneliti mengambil 80 sampel yang diambil dari seluruh divisi. 

Menurut Sugiyono, (2016: 80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Ridwan dalam Buchari Alma (2015: 10) Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Melihat pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan masalah penelitian. 


Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan atau pegawai PT Pertamina Training and Consulting yang berada di seluruh divisi yaitu sebanyak 80 orang.

Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti Riduwan, (2015: 56). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.
Metode Purposive Sampling

Langkah pertama adalah menentukan topik dan tujuan dari penelitian. Kedua adalah menentukan kriteria dari sampel yang dibutuhkan secara spesifik. Ketiga adalah menentukan populasi yang akan diambil sampelnya. Tentunya harus sesuai dengan tujuan penelitian.

Untuk mengambil sampel, teknik sampling terbagi menjadi dua kategori, yaitu probability sampling dan non-probability sampling.

Data dan Metode Pengumpulan Data 

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, data primer
adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber aslinya
berupa wawancara, kuesioner, atau Angket dan jejak pendapat dari individu atau
kelompok serta hasil observasi dari suatu objek, kejadian atau hasil pengujian
(Sugiyono, 2016: 142). Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam
pengumpulan data adalah sebagai berikut:

Kuesioner

Pengumpulan data dengan menggunakan agket atau daftar pertanyaan
yang terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Pada penelitian ini, penulis
akan mengelola data dengan cara memberikan penilaian terhadap instrumen atau
angket yang disebarkan kepada responden dengan menggunakan skala likert.
Alasan peneliti memilih menggunakan skala likert untuk memudahkan peneliti
dalam mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan responden terhadap sesuatu
objek.
Jawaban terhadap kuesioner mengacu pada skala liker. Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan 
  
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, Sugiyonio
(2016: 93) bahwa “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala
likert, digunakan skor 1 s/d 4 yang diberikan terhadap jawaban yang telah
disediakan dalam setiap pertanyaan. Alternatif jawaban yang disediakan dapat
dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini:

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu



Operasionalisasi 

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel tersebut, secara
operasional, secara praktik, secara nyata dalam lingkungan objek penelitian yang
diteliti. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
independen/tidak terikat/berdiri sendiri dan variabel dependen/terikat, kemudian
ditarik kesimpulan tersebut oleh (Sugiyono, 2016: 38). 

Untuk penelitian ini
keadilan organisasi, pengembangan karir, budaya organisasi, dan kepuasan kerja
akan diukur dengan menggunakan kuisioner. 

Responden akan diminta menjawab
pertanyaan yang berhubungan dengan indikator variabel bebas dan variabel terikat
peneliti. Definisi operasional variabel penelitian tersebut merupakan penjelasan
dari berbagai masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap
indikator-indikator menjadi pembentuknya. 

Definisi variabel penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut:  

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu


Metode Analisis Data 

 Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik dengan menggunakan aplikasi komputer Software Statistical
Package for Social Science (SPSS) versi 24. Penelitian ini menggunakan metode
regresi linier berganda. 

Langkah-langkah analisis yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu

Metode Pengolahan Data 

 Rencana pengolahan data adalah dengan menggunakan komputer, yaitu
program SPSS Ver. 24. Hasil analisis data tersebut berupa print out tabel Multiple
Regression. Hal ini dilakukan dengan harapan tidak terjadi tingkat kesalahan yang
besar. 

Metode Penyajian Data 

Setelah data diolah, kemudian diperoleh hasil atau output dari operasi
perkalian, penjumlahan, pembagian, pengakaran, pemangkatan, serta pengurangan.
Hasil pengolahan data akan disajikan dalam bentuk tabel, agar dapat dibaca dengan
mudah dan dapat cepat dipahami. 

Metode Statistik Data

Analisis Deskriptif

 Statistik deskriptif adalah statistik yang menjelaskan suatu data yang telah
dikumpulkan dan diringkas pada aspek-aspek penting yang berkaitan dengan data
tersebut. Biasanya meliputi gambaran atau mendeskripsikan hal-hal dari suatu data
seperti mean, median, modus, range, varian, frekuensi, nilai maksimum, nilai
minimum, serta standar deviasi.

Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya
merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga
mudah dipahami dan diinterpretasikan. 

Uji Validitas 

 Validitas merupakan salah satu ciri keabsahan dalam suatu penelitian.
Menurut Sugiyono, (2016: 267) Validitas adalah derajat ketetapan antara data yang
terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Sanusi, (2017: 77) jika skor tiap butir peryataan berkorelasi secara signifikan
dengan skor total pada tingkat alfa tertentu maka dapat dikatakan bahwa alat ukur
itu valid, dan jika sebaliknya korelasinya tidak signifikan, alat ukurnya itu tidak
valid dan alat ukur itu tidak perlu dipakai untuk mengambil data atau mengukur.  

Uji Reabilitas 

 Dalam hal reabilitas Susan Stainback dalam Sugiyono, (2016: 267-268).
Reabilitas berkenan dengan derajad konsisten dan stabilitas data atau temuan. Suatu
data dapat dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih penelitian dalam obyek yang
sama dapat menghasilkan data yang sama, atau peneliti yang sama dalam waktu
berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi
dua dapat menunjukan data yang tidak berbeda.

Analisis Koefisien Determinasi (R²) 

Koefisien determinasi (R²) sering diartikan sebagai koefisien determinasi
majemuk. Koefisien determinasi adalah koefisien korelasi majemuk yang
mengukur tingkat hubungan antara variabel terikat (Y) dengan semua variabel
bebas yang menjelaskan secara bersama-sama dan nilainya selalu positif Sanusi,
(2017: 136). 

Jika nilai koefisien determinasi (R²) memiliki nilai nol (0) maka
semakin besar (mendekati 1) dan cenderung meningkat nilainya sejalan dengan
peningkatan jumlah variabel bebas maka variabel independen memiliki hampir
semua informasi yang dapat dibutuhkan untuk diprediksi berapa variasi dari
variabel dependen pada hipotesis tersebut. 

Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

 Uji t dapat digunakan untuk menguji secara parsial secara masing-masing
pada variabel. Jika probabilitas nilai t atau signifikan < 0,05, maka dapat dikatakan
pengaruh pada variabel bebas terhadap variabeln terikat atau parsial, namun jika
40
nilai t atau signifikan > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh
signifikan antara masing-masing variabel bebas terdapat variabel yang terikat. 

Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

 Uji hipotesis F digunakan untuk mengukur dan mengetahui pengaruh
variabel bebas secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel terikat. Uji F
dikenal juga dengan uji anova, uji untuk melihat pengaruh variavel secara bersamasama. Penggunaan tingkat signifikan penelitian ini yaitu 0,05 (5%).
Berikut langkah-langkah pengujian hipotesis simultan dalam penelitian ini adalah: 

a. Menentukan hipotesis
Hₒ: ρ₁ ρ₂ ρ₃ ≤ 0, (Variabel X₁, X₂, X₃ berpengaruh terhadap Variabel Y)
Hₐ: ρ₁ ρ₂ ρ₃ ≤ (Variabel X₁ X₂ X₃ tidak berpengaruh terhadap variabel Y)
b
. Menentukan taraf nyata atau tingkat keyakinan.
Taraf nyata yang digunakan sebesar 5% (0,05) dengan tingkat keyakinan (1-
α) 95% 
c. Kriteria pengujian
Hₒ ditolak, jika signifikan F ≤ 0,05
41
Hₐ diterima jika signifikan F ≥ 0,05
d. Perhitungan nilai signifikan
Untuk perhitungan signifikan F dalam penelitian ini menggunakan bantuan
program aplikasi software statistical package for social science (SPSS) 
e. Kesimpulan dan interprestasi